Implementasi Green Computing


IMPLEMENTASI GREEN COMPUTING

Pada era teknologi sekarang ini, tentunya hal pertama kali yang dibayangkan adalah IT. Selain mempunyai sisi positif yang dapat membantu pekerjaan manusia, IT juga punya kekurangan atau sisi negatifnya. Seperti yang telah kita ketahui, keadaan bumi saat ini sangatlah menghawatirkan, yaitu
terjadinya Global Warming. Global warming yaitu meningkatnya suhu rata-rata bumi akibat penipisan lapisan ozon pada atmosfer bumi. Salah satu penyebab global warming adalah penggunaan IT yang tidak efisien dan optimal dan penggunaan energy yang berlebihan. Dampak dari global warming antara lain:

1.      Perubahan Iklim yg tak menentu.
Sering kita dengar banjir di satu tempat, tetapi kekeringan di tempat yg lain. Hal tersebut disebabkan karena tidak tentunya pola curah hujan.
2.      Mencairnya Es di Kutub
Global warming berdampak langsung pada mencairnya es di daerah Kutub Utara dan Kutub Selatan. Maka dapat dipastikan permukaan air laut akan naik dan daratan akan tenggelam.

Untuk itu perlu disadari pentingnya penerapan Green Computing . Green computing adalah perilaku menggunakan sumber daya komputasi secara efisien, dengan cara memaksimalkan efisiensi energi, memperpanjang masa pakai perangkat keras, meminimalkan penggunaan kertas, dan beberapa hal teknis lainnya. Istilah Green Computing sudah sangat familiar di dunia IT. konsep Green Computing  di prakarsai oleh US Environmental Protection Agency tahun 1992 dengan merelease program Energy Star, yaitu program promosi dan penghargaan bagi penerap efisiensi energi pada teknologi monitor, pengontrol iklim, dan teknologi lain. Istilah Green Computing muncul dengan booming-nya Energy Star ini, khususnya merujuk ke bagaimana kita bisa efisien dalam konsumsi energi pada penggunaan produk computing. Di waktu sekarang ini, label Energy Star sudah menjadi suatu menjadi pemandangan umum, terutama di komputer notebook dan display. 

Berikut ini contoh implementasi Green Computing :

1.        Green Computing pada PC
ü  Menggunakan PC dan printer dengan merk dan jenis sama memudahkan kanibalisme dan proses recycle
ü  Matikan komputer ketika tidak digunakan (malam hari). Mematikan komputer akan mengurangi umur komputer adalah mitos yang salah
ü  Screen saver is not energy saver. Pilih matikan monitor daripada menggunakan screen saver
ü  Pilih virtualisasi daripada pembelian hardware baru (hemat 70% energi)
ü  Pilih peripheral berlogo energy star.
ü  mode power menentukan presentase hemat energi (Sleep mode – hemat 70% energi, Standby mode – hemat 90% energi, Hibernate mode – hemat 98% energi)
ü  Jangan cepat membuang PC, lakukan recycle atau donasi ke pihak lain apabila sudah tidak digunakan

2.         Green Computing pada Laptop
ü  Gunakan power saving setting
ü  Kurangi penggunaan backlight
ü  Atur layar dan hard-disk sleep/off setelah beberapa menit tanpa penggunaan
ü  Matikan bluetooth dan wi-fi ketika tidak digunakan
ü  Minimalisir penggunaan IrDA (infrared) atau serial communication, karena boros energy
ü  Melakukan recycle device atau donasi ke pihak lain apabila sudah tidak digunakan

3.         Green Computing on Paperless Method
Usahakan menggunakan paperless method untuk berbagai urusan karena selain mengurangi penggunaan kertas juga mengurangi sampah carbon footprint. Bisa kita bayangkan berapa jumlah batang pohon pinus yang harus ditebang untuk pembuatan kertas. Semakin banyak penebangan maka bumi ini akan semakin sekarat.

Manfaat dari Green computing yang dapat kita ambil dari penerapannya :
ü  Mengurangi konsumsi sumber daya komputer pada saat operasional
ü  Mengurangi tenaga/energy saat tidak digunakan
ü  Mengurangi efek buruk dari sumber daya computer
ü  Mengurangi sampah computer (waste) yang berbahaya

Maka dapat disimpulkan bahwa peran Green Computing sangatlah penting untuk kehidupan manusia dibumi terutama untuk mengurangi global warming. Pencegahan Global warming dapat kita mulai dari diri sendiri dengan cara menerapkan konsep green computing dalam kehidupan sehari-hari, seperti menggunakan energy seperlunya saja dan mengoptimalkan penggunaan IT dengan sebaik-baiknya. Selain itu, recycle juga penting karena selain mengurangi jumlah sampah, barang rusak yang telah direcycle bisa digunakan kembali maka barang tersebut tidaklah sia-sia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar