MENGENAL
TOKOH-TOKOH
DALAM
PERKEMBANGAN KOMPUTER
Komputer sekarang sudah tidak asing
lagi ditelinga kita. Banyak sekali kegiatan manusia yang dimudahkan dengan
adanya computer. Computer sudah mendunia dan menjadi bagian penting dalam
hidup. Terutama kalangan pebisnis, karyawan, guru, pelajar, dan lainnya. Tentunya
adanya computer ini tidak langsung ada, tidak langsung jadi. Sebenarnya siapa
sih yang menciptakan
computer? Bagaimana computer itu bisa diciptakan? Tentunya ada pertanyaan seperti itu. Maka tak salah kan jika kita mengenal beberapa tokoh penting dalam perkembangan computer? Yuk mari..
computer? Bagaimana computer itu bisa diciptakan? Tentunya ada pertanyaan seperti itu. Maka tak salah kan jika kita mengenal beberapa tokoh penting dalam perkembangan computer? Yuk mari..
1. Charles Babbage
Penemu Komputer Pertama
Charles Babbage lahir di daerah yang sekarang dikenal dengan
nama Southwark, London, 26 Desember 1791, anak dari Benjamin Babbage, seorang
Banker. Kelebihannya dalam matematika sangat menonjol. Saat memasuki Trinity
College di Cambridge tahun 1811, dia mendapati bahwa kemampuan matematikanya
jauh lebih baik, bahkan daripada tutornya sendiri.
Di usia 20 tahunan Babbage bekerja sebagai seorang ahli
matematika terutama dibidang fungsi kalkulus. Tahun 1816, dia terpilih sebagai
anggota "Royal Society" (organisasi sains dan akademis independen
Inggris Raya, masih aktif hingga kini) dan memainkan peran penting di yayasan
"Astronomical Society" (organisasi Astronomi dan geofisika Inggris
raya, masih aktif hingga kini) pada tahun 1820. Pada masa ini Babbage mulai
tertarik pada mesin hitung, yang berlanjut hingga akhir hayatnya.
Tahun 1821 Babbage menciptakan Difference Engine, sebuah
mesin yang dapat menyusun Tabel Matematika. Saat melengkapi mesin tersebut di
tahun 1832, Babbage mendapatkan ide tentang mesin yang lebih baik, yang akan
mampu menyelesaikan tidak hanya satu jenis namun berbagai jenis operasi
aritmatika. Mesin ini dinamakan Analytical Engine (1856), yang dimaksudkan
sebagai mesin pemanipulasi simbol umum, serta mempunyai beberapa karakteristik
dari komputer modern. Diantaranya adalah penggunaan punched card, sebuah unit
memori untuk memasukkan angka, dan berbagai elemen dasar komputer lainnya.
Tahun 1828
sampai 1839, Babbage medapat gelar the Lucasian chair of mathematics (gelar
professor matematika paling bergengsi di dunia) dari Universitas Cambridge.
Selain mesin hitung, Babbage juga memberikan berbagai kontribusi lain.
Diantaranya menciptakan sistem pos modern di Inggris, menyusun table asuransi
pertama yang dapat diandalkan, menemukan locomotive cowcather (struktur
berbentuk segitiga di bagian depan kereta api, yang mampu membersihkan rel dari
gangguan) dan beberapa lainnya. Selain itu Babbage juga menyumbangkan
ide-idenya di bidang ekonomi dan politik.
Charles
Babbage juga seorang ahli cryptanalysis yang berhasil memecahkan vigenere
cipher (polyalphabet cipher). Kepandaiannya ini sebetulnya sudah dimilikinya
sejak tahun 1854, setelah dia berhasil mengalahkan tantangan Thwaites untuk
memecahkan ciphernya. Akan tetapi penemuannya ini tidak dia terbitkan sehingga
baru ketahuan di abad 20 ketika para ahli memeriksa notes-notes (tulisan,
catatan) Babbage.
Dibalik
seluruh keberhasilannya, kegagalan dalam pembuatan mesin perhitungan dan kegagalan
bantuan pemerintah kepadanya, meninggalkan Babbage dalam kecewaan dan kesedihan
di akhir masa hidupnya. Babbage meninggal di rumahnya di London pada tanggal 18
Oktober 1871
(1592 - 1635)
Ayah dari era komputer
Sejarah komputer
dimulai pada tahun 1623, ketika Wilhelm Schickard membangun kalkulator
otomatis pertama manusia.
Mesin Schickard bisa melakukan operasi aritmatika dasar input integer. Suratnya kepada Kepler, penemu hukum gerak planet, menjelaskan penerapan "menghitung jam" untuk perhitungan tabel astronomi. The non mesin Schickard diprogram didasarkan pada sistem desimal tradisional. Leibniz kemudian menemukan sistem yang lebih nyaman biner (1679), unsur penting dari komputer pertama bekerja programmer menguasai dunia, karena Zuse (1941).
3.
John
Napier
(1550 - 1617)
4. Gottfried Wilhelm Leibniz (1646-1716)
a.
Biografi
Leibniz di lahirkan di Leibzig,
Jerman. Ayahnya adalah seorang profesor Filasafat Moral, meninggal ketika
Leibniz masih kecil. Sewaktu mahasiswa ia mempelajari ilmu hukum, filsafat, dan
juga matematika. Pada usia 20 tahun dia sudah mendapat gelar Doktor. Leibniz
adalah seorang ahli filsafat dari Jerman yang tidak hanya seorang ahli filsafat
saja melainkan juga seoarang yang ahli dalam ilmu pengetahuan yang universal,
sebab ia adalah seorang yang ahli hukum, ahli sastra, ahli ilmu pasti dan ilmu
alam, serta ahli teologia dan ahli sejarah.
b.
Metafisika
Sama seperti pendahulunya,
Descartes dan Spinoza, maka Leibniz juga memfokuskan teori-teorinya kepada
aspek metafisika, yakni permasalahan substansi. Kalau seorang Descartes
menyebutkan bahwa di alam ini substansi mewakili tiga hal, yakni tuhan, jiwa
dan materi, Spinoza (dengan hanya satu substansi: Allah atau alam). Demikian
Leibniz mengatakan bahwa terdapat banyak substansi dan jumlahnya tidak
terhingga.
Leibniz berpendapat bahwa alam
raya ini atau segala sesuatu yang ada tidak berasal dari prinsip satu substansi
saja melainkan berasal dari banyak substansi yang jumlahnya tidak tehingga.
Dengan kata lain, yang membentuk daya hidup alam ini tidak berasal dari prinsip
satu substansi saja, akan tetapi prinsipnya berasal dari eksistensi plural yang
menjadikannya hidup. Seperti sebuah mobil yang terangkai dari macam-macam benda
yakni busi, dinamo, ban, aki dan lain-lain, yang sebagaimana benda-benda
penyusun mobil tersebut juga tersusun dari macam-macam benda lain, maka berkat
adanya rangkaian benda-benda tersebut mobil dapat hidup dan beroperasi, jika
masing-masing benda yang merangkai mobil itu dilepas satu-persatu, maka mobil
tersebut dipastikan tidak berfungsi. Dengan demikian, Leibniz menjadi seorang
yang pluralis.
Seperti itulah pandangan Leibniz
tentang substansi yang jumlahnya tidak terbatas dan tak terhingga. Ia menyebut
substansi-substansi itu dengan nama monad. (monos = satu, monad=satu unit).
Monad merupakan substansi sederhana yang akan menyusun substansi yang lebih
kompleks. Dikatakan substansi yang sederhana karena adanya penyusunan. Karena penyusunan
itu tak lain dan tak bukan dari susunan substansi sederhana. Dengan kata lain
bahwasanya substansi yang kompleks merupakan susunan substansi-substansi
sederhana. Substansi yang sederhana ialah substansin yang terkecil yang tidak
dapat dibagi lagi. Monade ini bukanlah atom, tetapi suatu titik yang bersifat
murni metafisis, tanpa bentuk dan tanpa keluasan di dalam ruang.
Jika dalam matematika yang
terkecil adalah titik, dan dalam fisika disebut dengan atom, maka dalam
metafisika disebut dengan monade. Terkecil dalam pendapat leibniz bukan berarti
sebuah ukuran, melainkan sebagai tidak berkeluasan dan tidak mempunyai
bagian-bagian. Apa pun yang tidak mempunyai ukuran tuntulah tidak berbentuk,
tidak dapat dibagi. Maka yang dimaksud dengan monade bukan sebuah benda.
Monade-monade bukanlah sebuah kenyataan jasmaniah melainkan kenyataan mental,
yang terdiri dari persepsi dan hasrat. Leibniz membayangkan monade sebagai
“force primitives” (daya purba) yang tidak materiil, melainkan spiritual.
Setiap Monade tak lain adalah un miroir vivant de l’univers cermin hidup alam
semesta.
Setiap monad berbeda satu dengan
yang lain. Allah juga monad, tetapi bukan sembarang monade, melainkan monade
purba yang merupakan aktivitas murni, actus purus. Dan tuhan (sesuatu yang supermonad
dan satu-satunya monad yang tidak dicipta), Pencipta monad-monade itu. Maka
karya Leibniz tentang ini diberi judul Monadologi (study tentang monad) yang
ditulisnya 1714.
d.
Manusia
Manusia adalah kumpulan
monade-monade, yang karena keselarasan yang ditentukan sebelumnya, telah di
hubungkan oleh suatu “ikatan substansi” (vinculum substantiale). Menurut
tubuhnya, manusia termasuk monade pertama, menurut nafsu dan perasannya
termasuk monade kedua dan menurut jiwanya manusia termasuk monade ketiga.
Seluruh organisme terdiri dari monade-monade yang hidup. Namun ada monade pusat
satu, yang mengatur semuanya yang secara khusus tampil sebagai asas hidup, atau
sebagai jiwa makhluk yang hidup. Kesatuan antara tubuh dan jiwa disebabkan
karena adanya kerja sama antara keduanya dan beralaskan “ikatan substansi ”
(vinculum substantiale), yang bersandar kepada keselarasan yang di tentukan
sebelumnya (harmonia praestabilita). Hal ini di ibaratkan seperti dua alroji
yang disusun oleh tukang alroji yang ahli sedemikian rupa sehingga keduanya
berjalan dengan cara yang sama dan menunjukkan waktu yang sama tanpa ada
pengaruh kausal di antaranya.
Dalam hubungan jiwa dengan tubuh,
Leibniz berpendapat bahwa tubuh berhubungan erat dengan jiwa. Tidak seperti
pandangan Descartes yang menganggap tubuh hanya merupakan teman tidur (bersifat
pasif), Leibniz memandang bahwa tubuh tidak terus-terusan terdiri dari ukuran,
bentuk, dan gerakan, melainkan kita harus mengenali sesuatu yang terdapat dalam
tubuh yang menghubungkan dengan jiwa, Leibniz menyebutnya dengan
subtansi—Leibniz menyebut subtansi dengan monad. Ia menyebutkan bahwa di dalam
manusia terdapat sesuatu yang menyerupai jiwa, Leibniz menyebutnya dengan
subtansi (monad), yang memberi daya kepada tubuh untuk melakukan aktivitas.
Menurutnya alam merupakan kumpulan dari berbagai monad, ia menolak ide ketunggalan
monad Spinoza.
5.
Joseph Marie Jacquard (1752-1834):
Revolusi Teknologi Tekstil dan Komputer (1)
Penemuan
mesin jaquard adalah salah satu tonggak penting dalam sejarah perkembangan
industri dan teknologi tekstil. Ini pasti sudah banyak yang tahu, terutama di
kalangan tekstil. Akan tetapi, bahwa penemuan itu ternyata mendorong lahirnya
mesin hitung yang di kemudian hari dikenal sebagai komputer barangkali masih
belum banyak yang tahu. Menariknya pula, keduanya melekat begitu erat dan
sangat mewarnai kehidupan dan kegiatan manusia.
Dilahirkan
di Lyon, Perancis pada tanggal 7 Juli 1752, Josep Marie Jacquard mewarisi usaha
pertenunan kecil dari ayahnya yang sudah meninggal dunia. Ketika menjalankan
usahanya itu, ia tidak menyukai kerja berat yang dilakukan para penenun dalam
proses pembuatan helaian kain, terutama untuk kain bermotif. Oleh karena itu
sedari awal dia berkehendak kuat untuk meringankan pekerjaan tersebut dengan
cara mengembangkan mekanisasi dalam teknik pembuatan desain kain tenun.
Di
tahun 1793, untuk sementara Marie Jacquard meninggalkan usahanya itu dan ikut
berperang dalam Revolusi Perancis sebagai seorang Royal Soldier, tentara
pendukung kerajaan. Setelah itu dia kembali meneruskan usaha dan cita-citanya
untuk membuat mekanisasi dan otomatisasi dalam pembuatan kain tenun. Di tahun
1801, akhirnya dia berhasil mengembangkan otomatisasi pada teknik pembuatan
kain tenun ini.
Idenya adalah dengan membuat
kartu-kartu berlubang (punch card) yang dipasang di atas alat tenun dan
dihubungkan sedemikian rupa, sehingga kartu berlubang ini dapat mengontrol
kerja masing-masing benang lusi secara bebas. Prinsipnya sederhana namun
terbukti sangat efektif. Bagian kartu yang berlubang, melalui suatu mekanisme
tertentu, akan menghasilkan gerakan mengangkat benang lusi yang terhubung
dengan lubang tersebut. Sebaliknya, bagian tak-berlubang adalah kode perintah
mekanik untuk tidak mengangkat benang lusi. Di dalam teknik pembuatan kain
tenun terutama yang bermotif gambar, teknik pengaturan benang lusi ini, yaitu
kapan ia harus naik dan kapan pula ia harus turun, menjadi titik sentralnya.
Semakin kompleks motif kain yang ingin dibuat semakin kompleks pula urutan
pengaturan naik-turun helaian benang-benang lusi tersebut, yang jumlahnya bisa
mencapai ribuan.
Untuk
melakukan pengaturan benang-benang lusi tersebut dibutuhkan keahlian serta
pengalaman yang luar biasa dari seorang penenun sekaligus perlu waktu yang lama
untuk dapat menyelesaikan sehelai kain. Keahlian penenun kain bermotif ini
nyaris menjadi semacam perpaduan antara keahlian mengendalikan alat tenun dan
sekaligus kepiawaian seorang seniman, karena selain ia harus dapat
mengoperasikan alat tenun dengan berbagai kerumitannya itu, ia juga ia harus
menciptakan motif-motif gambar tadi dengan memadukan urutan silangan benang
lusi dan benang pakan itu di atas kain.
Penemuan
revolusioner Marie Jacquard ini kontan saja membuat gempar dan menimbulkan
gelombang kemarahan dari para penenun sampai satu mesin tenun yang berhasil
didesainnya itu dibakar habis oleh mereka. Kemarahan itu dipicu oleh suatu
kekuatiran bahwa mesin otomatisasinya ini kelak akan menggantikan peran mereka
dan mengurangi tenaga kerja. Suatu kekuatiran yang dapat dimaklumi karena
memang melalui penemuannya ini, Marie Jacquard telah berhasil membuat suatu
lompatan teknologi dalam membuat kain tenun bermotif sehingga terjadi
penghematan waktu yang luar biasa, memudahkan orang dalam pembuatannya dan
sekaligus dapat menyimpan data, sehingga orang akan dengan sangat mudah dapat
mengulangi motif kain tenun yang sudah pernah dibuat.
Tetapi nasib baik rupa-rupanya
tetap menaungi Marie Jacquard. Napoleon Bonaparte, sang panglima perang
terkemuka Perancis itu, merasa takjub atas penemuan teknologi revolusioner ini,
sehingga pada waktu itu pemerintah Perancis memutuskan untuk membeli hak
patennya di tahun 1803. Jacquard sendiri kemudian dianugerahi penghargaan Lifetime
Pension atau pensiun sepanjang hidup oleh Napoleon. Selanjutnya di tahun
1810, dia mendapatkan penghargaan Yhe Cross of The Legion of Honor atas
jasa-jasanya itu.
6. William Stanley Jevons
Lahir: 1 September 1835 di Liverpool, Inggris
Ayah Stanley Jevons 's adalah
Thomas Jevons dan ibunya adalah Mary Anne Roscoe. Thomas
Jevons adalah pedagang besi tetapi menunjukkan banyak bakat baik sebagai penemu
kapal besi dan sebagai penulis di berbagai topik hukum dan ekonomi.
Mary Anne Roscoe adalah putri dari
sejarawan William Roscoe. Thomas dan Mary Roscoe
memiliki sebelas anak dan Stanley adalah kesembilan. Keluarga
yang Unitarian, cabang liberal dari Gereja Protestan yang mendasarkan keyakinan
agama pada alasan, dan Stanley dibesarkan dengan keyakinan ini.
Ada bukti yang sangat jelas di Jevons
tulisan kemudian pengaruh Unitarian. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar